Tata Cara dan Keutamaan Sholat Dhuha

Tata Cara dan Keutamaan Sholat Dhuha - Merupakan sholat sunah yang dikerjakan ketika matahari sudah setinggi tombak hingga menjelang masuknya waktu

Tata Cara dan Keutamaan Sholat Dhuha
Sholat Dhuha

Tata Cara dan Keutamaan Sholat Dhuha - Merupakan sholat sunah yang dikerjakan ketika matahari sudah setinggi tombak hingga menjelang masuknya waktu sholat zuhur. Sholat yang dikerjakan minimal dua rakaat ini juga mempunyai berbagai keutamaan jika dikerjakan. 

Waktu menjalankan sholat dhuha yaitu di antara dua sholat wajib, setelah sholat subuh dan sebelum sholat zuhur. Namun, usai melaksanakan subuh, umat Islam mesti menunggu terbitnya matahari terlebih dahulu. Pada dasarnya, terdapat dua waktu yang diharamkan untuk mengerjakan sholat, yaitu setelah subuh hingga matahari terbit, dan setelah asar hingga matahari tenggelam

Sholat Dhuha dilaksanakan seperti sholat pada umumnya namun ada perbedaan dalam jumlah rakaat. Jumlah rakaat sholat dhuha antara 2-12 rakaat yang dapat dilakukan sesuai dengan kemampuan. Jika sholat Dhuha dilaksanakan lebih dari 2 rakaat, maka salam dilakukan sekali salam untuk setiap 2 rakaat.

Rasulullah SAW pernah melakukan sholat Dhuha dengan 8 rakaat. Diriwayatkan Ummu Hani, “Rasulullah SAW pada tahun terjadinya Fathu Makkah beliau sholat Dhuha delapan rakaat.” (HR. Bukhari).

Diriwayatkan Abu Hurairah, "Sesungguhnya Rasulullah melarang dua sholat; melarang sholat setelah sholat subuh hingga terbit matahari dan setelah asar hingga terbenam matahari." (H.R. Al-Bukhari). Niat dan Jumlah Rakaat Sholat Dhuha Sebelum menjalankan sholat dhuha, terlebih dahulu didahului dengan niat untuk mengerjakannya. Niat tersebut dapat diucapkan dalam hati, dan dapat pula dilafalkan. 

Bacaan niat sholat dhuha dapat dilafalkan seperti di bawah ini:

أُصَلِّيْ سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى 

"Ushalli sunnatad dhuhā rak‘ataini lillāhi ta‘ālā"

Artinya, "Aku menyengaja sholat sunah dhuha dua rakaat karena Allah SWT." 

Sholat dhuha dikerjakan minimal dua rakaat. Namun, tidak ada larangan untuk menambah jumlah rakaat sholat dhuha. Nabi Muhammad pernah melakukan sholat dhuha 8 rakaat, berdasarkan riwayat Ummu Hani', "Nabi saw. pada tahun terjadinya Fathu Makkah beliau sholat dhuha delapan rakaat.” (H.R. Bukhari). Jika sholat dhuha dikerjakan lebih dari dua rakaat, maka pengerjaannya diutamakan sekali salam untuk dua rakaat. 

Tata Cara Sholat Dhuha:

  1. Membaca niat sholat Dhuha
  2. Membaca doa Iftitah
  3. Membaca surat Al-Fatihah
  4. Membaca satu surat di dalam Al Quran
  5. Ruku'
  6. I'tidal
  7. Sujud pertama
  8. Duduk di antara dua sujud
  9. Sujud kedua
  10. Berdiri dan melaksanakan rakaat kedua yang tata caranya sama seperti rakaat pertama
  11. Tasyahud akhir dan salam
  12. Membaca doa setelah sholat dhuha

Doa Usai Sholat Dhuha Setelah mengerjakan sholat dhuha, maka dianjurkan pula untuk membaca beberapa doa sebagai berikut ini:

اَللهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ 
اَللهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعْسِرًا (مُعَسَّرًا) فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ 

"Allāhumma innad dhuhā’a dhuhā’uka, wal bahā’a bahā’uka, wal jamāla jamāluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrata qudratuka, wal ishmata ishmatuka.

Allāhuma in kāna rizqī fis samā’i fa anzilhu, wa inkāna fil ardhi fa akhrijhu, wa inkāna mu’siran (mu‘assaran) fa yassirhu, wa in kāna harāman fa thahhirhu, wa inkāna ba‘īdan fa qarribhu, bi haqqi duhā’ika wa bahā’ika wa jamālika wa quwwatika wa qudratika. ātinī mā atayta ‘ibādakas shālihīn"

Artinya, " Wahai Tuhanku, sungguh dhuha ini adalah dhuha-Mu, keagungan ini adalah keagungan-Mu, keindahan ini adalah keindahan-Mu, kekuatan ini adalah kekuatan-Mu, dan penjagaan ini adalah penjagaan-Mu. Wahai Tuhanku, jika rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah. Jika berada di dalam bumi, maka keluarkanlah. Jika sukar atau dipersulit (kudapat), mudahkanlah. Jika (tercampur tanpa sengaja dengan yang) haram, sucikanlah. Jika jauh, dekatkanlah dengan hak dhuha, keelokan, keindahan, kekuatan, dan kekuasaan-Mu, datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada para hamba-Mu yang saleh." 

Keutamaan Sholat Dhuha

Umat Islam yang mengerjakan sholat dhuha, berarti mengikuti sunah Nabi Muhammad, sebagaimana yang beliau wasiatkan kepada Abu Hurairah. 

Abu Hurairah berkata, "Rasulullah, kekasihku itu berwasiat padaku tiga hal: puasa tiga hari setiap bulan, dua rakaat sholat dhuha (setiap hari), dan sholat witir sebelum tidur." Selain itu, sholat dhuha juga dapat disamakan dengan sedekah. Rasulullah bersabda,"Setiap pagi, ruas anggota tubuh kalian harus dikeluarkan sedekahnya. Amar ma’ruf adalah sedekah, nahi mungkar adalah sedekah, dan semua itu dapat diganti dengan sholat dhuha dua rakaat," (H.R Muslim). 

Orang yang terbiasa mengerjakan sholat dhuha juga berpeluang mendapatkan ampunan dari Allah atas dosa-dosanya pada masa lalu. Nabi Muhammad menyampaikan,"Siapa yang membiasakan diri (untuk menjaga) sholat dhuha, dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan." (HR At-Tirmizi). 

Banyak orang menyebut kalau dengan sholat dhuha maka Allah akan menambah rezeki manusia. Tapi nyatanya, keutamaan sholat dhuha bukan hanya itu. Berikut di antaranya:

1. Sarana untuk memohon ampunan dosa

Dalam hadist riwayat At Tirmidzi dan Ibnu Majah menyebutkan bahwa, "Siapa yang membiasakan (menjaga) sholat dhuha, dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan."

2. Tidak termasuk ke dalam golongan orang lalai dalam mencari rahmat Allah

"Orang yang mengerjakan sholat dhuha tidak termasuk orang lalai," (HR Al Baihaqi dan An Nasai)

3. Sholat dhuha termasuk bagian dari sedekah

“...Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, dan melarang berbuat munkar adalah sedekah. Semua itu dapat diganti dengan shalat dhuha dua rakaat."

4. Sholatnya orang-orang yang kembali (bertaubat) alias taat

Kalau kamu merutinkan sholat dhuha maka namamu akan menjadi salah satu yang dicatat sebagai orang-orang yang taat.

5. Berpahala seperti orang pergi haji dan umroh

Keutamaan sholat dhuha yang sebelumnya telah didahului sholat shubuh berjamaah dan dzikir hingga terbit matahari adalah seperti mendapat pahala seperti orang pergi haji dan umrah.