Rukun Iman ada berapa?
Rukun Iman ada berapa? |
Rukun Iman ada berapa?
Rukun Iman merupakan dasar kepercayaan dan keyakinan dalam Islam yang wajib diamalkan oleh orang yang beragama islam. Jumlah rukun iman ada 6. Nah.. sebelum kita membahas satu persatu, mari kita pelajari pengertian rukun iman dalam agama islam.
Dalam bahasa Arab Rukun Iman adalah أركان الإيمان yang artinya pilar-pilar keimanan dalam Islam yang harus dimiliki oleh seorang muslim. Sedangkan menurut istilah rukun iman berasal dari dua kata yaitu rukun dan iman. Rukun artinya dasar atau pokok yang harus dikerjakan, sementara iman artinya yakin atau percaya. Sedangkan menurut menurut KBBI Rukun Iman dapat diartikan dengan kepercayaan atau ketetapan hati yang dilakukan oleh seorang. Dalam konteks agama maka akan muncul iman dengan arti kepercayaan dan keyakinan yang dimiliki oleh seorang umat beragama.
Berdasarkan hadis yang diriwayatkan Umar bin Khattab RA, ketika malaikat Jibril menyaru menjadi seorang laki-laki, ia bertanya kepada Nabi Muhammad SAW:
" ... 'Beritahukan kepadaku tentang Iman' Rasulullah SAW menjawab 'Engkau beriman kepada Allah, kepada para Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, kepada para rasul-Nya, kepada hari Kiamat dan kepada takdir yang baik maupun yang buruk.' Orang tadi [Jibril] berkata, 'Engkau benar'," (H.R. Muslim).
Berdasarkan hadits di atas, rukun iman yang wajib diyakini oleh umat Islam ada 6, yaitu:
1. Iman kepada Allah SWT
Iman kepada Allah SWT artinya percaya dan meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah itu ada (wujud). Kita harus percaya bahwa Allah SWT adalah Tuhan segalanya, Dia Sang Pencipta alam semesta, penguasa semua alam dan satu-satunya Tuhan yang patut disembah. Walaupun tidak bisa dilihat kita harus yakin bahwa Allah Maha segalanya, Dia Maha melihat, Mendengar, mengetahui, dll sebagaimana yang ada dalam asmaul husna. Untuk dapat mengenal-Nya, kita harus mengetahui sifat-sifat yang dimiliki Allah SWT. Secara keseluruhan, sifat-sifat Allah ada 3 yaitu sifat wajib, sifat mustahil, dan sifat jaiz.
2. Iman kepada malaikat-malaikat Allah SWT
Iman kepada malaikat artinya percaya dengan adanya malaikat-malaikat Allah SWT walaupun tidak pernah melihatnya. Malaikat diciptakan Allah SWT dari nur atau cahaya. Mereka termasuk makhluk ghaib. Perintah mengimani malaikat ini tertera dalam Alquran surah Al-Baqarah ayat 285:
"Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya," (QS. Al-Baqarah [2]: 285).
Orang islam wajib mengimani 10 malaikat yaitu:
- Malaikat Jibril
- Malaikat Mikail
- Malaikat Rakib
- Malaikat Atid
- Malaikat Mungkar
- Malaikat Nakir
- Malaikat Maut
- Malaikat Israfil
- Malaikat Malik
- Malaikat Ridwan
3. Iman kepada kitab-kitab Allah SWT
Sebagai orang yang beragama islam kita wajib beriman kepada kitab-kitab Allah SWT. Beriman dilakukan dengan percaya bahwa Allah menurunkan kitab kepada utusan-Nya. Kitab ini merupakan pedoman, petunjuk kebenaran dan kebahagiaan, baik itu di dunia maupun akhirat. Keberadaan kitab-kitab Allah SWT ini tertera dalam Alquran surah Al-Hadid ayat 25:
“Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Alkitab dan neraca [keadilan] supaya manusia dapat melaksanakan keadilan,” (QS.Al-Hadid [57]: 25).
Mengimani bahwa kitab suci yang diturunkan oleh Allah SWT termasuk 4 (empat) yaitu:
- Kitab Taurat
- Kitab Zabur
- Kitab Injil
- Kitab Al-Qur'an
Dengan beriman kepada kitab Allah, seorang muslim membenarkan secara mutlak bahwa kitab-kitab itu merupakan firman Allah SWT. Isinya adalah kebenaran yang wajib diikuti dan dilaksanakan oleh umat manusia.
4. Iman kepada Nabi dan Rasul Allah SWT
Muslim juga wajib mengimani nabi dan rasul yang diutus Allah SWT. Iman kepada rasul-rasul Allah SWT artinya meyakini dan mempercayai dengan sepenuh hati bahwa rasul-rasul Allah itu ada. Mereka diciptakan untuk membawa ajaran dan kebenaran kepada para umat. Para rasul menerima wahyu dari Allah SWT lewat perantara malaikat.
Ada banyak nabi dan rasul yang diciptakan Allah SWT. Namun, yang wajib diketahui ada 25 nabi dan rasul. Mulai dari Nabi Adam AS sampai Nabi Muhammad SAW. Sedangkan yang termasuk ulul azmi hanya 5 yaitu Nabi Muhammad SAW, Nabi Ibrahim As, Nabi Musa As, Nabi Nuh As, dan Nabi Isa As.
Beriman kepada rasul akan mendatangkan banyak manfaat. Adapun buah iman yang diperoleh salah satunya mendapat keselamatan dunia akhirat. Sebagaimana dijelaskan dalam QS. Al Fath ayat 13 sebagai berikut:
Artinya: "Dan barangsiapa tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya Kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir itu neraka yang menyala-nyala." (QS. Al Fath: 13).
5. Iman kepada hari akhir
Iman kepada hari akhir atau hari kiamat artinya meyakini dan mempercayai bahwa hari itu pasti akan datang. Pada hari itu, alam semesta beserta seluruh isinya akan hancur dan musnah.
Beriman kepada hari akhir akan menambah ketaatan seorang hamba dalam beribadah kepada Allah SWT. Selain itu, orang yang beriman akan senantiasa berhati-hati dalam setiap perkataan dan perbuatannya semasa hidup di dunia, karena segala yang diperbuat akan dimintai pertanggungjawaban kelak di akhirat.
Datangnya hari akhir hanya Allah SWT yang tahu. Namun, janji Allah SWT itu nyata. Sebagaimana termaktub dalam QS. Al-A'raf ayat 197 sebagai berikut:
Artinya: "Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang Kiamat, "Kapan terjadi?" Katakanlah, "Sesungguhnya pengetahuan tentang Kiamat itu ada pada Tuhanku; tidak ada (seorang pun) yang dapat menjelaskan waktu terjadinya selain Dia. (Kiamat) itu sangat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi, tidak akan datang kepadamu kecuali secara tiba-tiba." Mereka bertanya kepadamu seakan-akan engkau mengetahuinya. Katakanlah (Muhammad), "Sesungguhnya pengetahuan tentang (hari Kiamat) ada pada Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui." (QS. Al-A'raf: 197).
6. Iman kepada qada dan qadar
Sebagai umat islam harus yakin semua yang terjadi adalah takdir kehendak Allah SWT (baik atau buruk). Sedangkan takdir ada dua yaitu qada' dan qadar. Jadi, wajb hukumnya beriman kepada qada’ dan qadar yang artinya yakin dan percaya dengan sepenuh hati bahwa takdir yang baik maupun yang buruk datangnya dari Allah SWT. Segala yang terjadi pada manusia sudah menjadi ketetapan-Nya.
Qadha artinya ketetapan. Sebelum manusia lahir di dunia, Allah SWT sudah menetapkan segala tentang kehidupan manusia tersebut. Mulai dari rezeki, kematian, nasib dan lain sebagainya.
Sementara itu, qadar artinya ketentuan atau kepastian Allah SWT. Dia telah menentukan apa yang sudah terjadi, sedang terjadi, maupun yang akan terjadi.
Rukun Iman ada berapa? |
Sebagai umat islam yang baik sepatutnya kita selalu berprasangka baik terhadap Allah SWT. Apapun yang terjadi adalah yang terbaik menurut Dia bukan menurut kita karena Allah Maha Mengetahui Segalanya.